Selasa, 15 Disember 2009

Muhasabatun Nafsi

Apa erti muhasabatun nafsi?



Muhasabah nafsi ialah merenung selalu,


menilai dan memeriksa diri ke lubok hati,


Hati mempunyai gerakan yang tersendiri,






Yaitu perasaan-perasaan yang datang silih berganti


Di dalam hati mengikut keadaan dan situasi.


Kalau kita tidak peka dan prihatin,


Kita pun tidak tahu siapa kita ini?






Kita bersifat syaitankah atau haiwan?


jamadat, atau bersifat malaikat?


Muhasabah nafsi bukan melihat atau


meninjau jasad luaran yang mata dapat melihat,






Kalau perkara luaran yang kita siasat,


Kita tidak akan kenal diri sendiri,


Sekalipun kita menyebut mari kita muhasabah diri setiap hari,


Kalau kita tidak kenal diri, bagaimana hendak mendidik diri,






Kalau diri kita tidak boleh dididik bagaimana mendidik pengikut yang di luar diri?


Mari kita mengesan perjalanan hati yang sentiasa berbolak balik setiap hari,


Bahkan berdolak dalih setiap situasi dan detik,


Kecuali kita nyenyak tidur, perasaan hati berhenti,


Kecuali nafas saja yang berperanan,






Kalau tidak kita mati,


Kadang-kadang gerak hati kita boleh juga dibaca melalui mimpi,


Mari kita membaca hati kita sendiri siapa kita yang sebenarnya,






Gerak hati syaitan?


Gerak hati haiwan?


Gerak hati malaikat? Atau jamadat?






Diwaktu susah seperti sakit, miskin kita gelisah


hati tidak tenang marah-marah aje, itu hati syaitan,


Kita tidak sabar dan tidak redha dengan Tuhan,






Diwaktu kita kaya, mendapat kekayaan, mendapat


keuntungan, hati berbunga dan megah, sombong, bakhil, itu hati syaitan,


Jika mencari rezeki dengan tamak, mementing diri, itu hati haiwan,


Jika mendapat keistimewaan suka dipuji, dikenang itu hati syaitan,


Jika orang mendapat kemalangan dan kesusahan tidak


terasa apa-apa, samaada sedih atau simpati atau


gembira atau biasa saja, itu adalah sikap jamadat,






Jika mendapat kekayaan atau ilmu pengetahuan terasa malu dengan Tuhan,


Takut menyalah gunakan nikmat, itu hati malaikat,


Jika orang mendapat keuntungan atau kesenangan atau


keistemewaan datang sakit hati, jiwa tidak tenang,


benci pun datang, hasad dengki menyerang,


Ini adalah hati syaitan,






Cukuplah dua tiga contoh dan misalan yang lain kiaskan,


Inilah cara muhasabah diri hingga kenal diri sendiri,


senang, mendidik diri,


Yaitu perihatin dengan perjalanan hati yang silih


berganti berdasarkan situasi,






Kalau begitu bukan senang muhasabah diri sendiri,


Sekalipun disebut setiap hari,


Dijadikan slogan di dalam perbualan dan percakapan,


Kalau bukan dijadikan pelajaran dan didikan,


Mana ada sekolah dimasa ini menjadikan silibus pengajaran,


Sekalipun di sekolah Islam.





Minda Mujaddid

 
Gambar oleh : Amos1766

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Tetamu VIP

Blog Widget by LinkWithin