Isnin, 7 Disember 2009

Menjadikan Kuliah/Pekerjaan sebagai Ibadah

Di dalam masyarakat, termasuk di kalangan ulama-ulama & pendakwah-
pendakwahnya, sepertinya sudah mendarah daging sebuah pernyataan


yaitu: "Kejarlah akhirat, tapi jangan lupa dengan dunia. Fifty-


fiftylah, 50% untuk dunia, 50% untuk akhirat". Pada mereka yang


berfahaman fifty-fifty ini hanya dengan melaksanakan sholat, haji,


puasa, doa, baca Al Quran itu saja yang dikiranya amalan akhirat.


Sedangkan bila bertani, berkebun, berternak, kerja di pejabat,


pekerja kilang, memimpin masyarakat, sekolah, dll, dianggap sebagai


amalan dunia. Dengan demikian amalan dunia itu tidak perlu lagi


diselaraskan dengan ajaran Islam. Seolah-olah amalan dunia dan


amalan akhirat itu terpisah. Perkara dunia sendiri, perkara akhirat


sendiri.






Kekeliruan ini perlu dibetulkan. Mari bersama-sama kita kaji


ketidakbenaran dalam memberikan pengertian dunia dan akhirat.


Sebelum itu, mari kita lihat pengertiannya yang sebenarnya satu


persatu.






Apa itu dunia? Dunia yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang


dibuat atau dikerjakan yang tidak mendatangkan pahala di akhirat


atau tidak mendapat keredhaan ALLAH SWT.






Apa itu akhirat? Akhirat adalah sesuatu perkara yang dibuat atau


yang dikerjakan sehingga kita mendapat pahala dan ganjaran atau


mendapat keredhaan ALLAH SWT. Amalan atau pekerjaan akan menjadi


amalan akhirat bila mengikuti lima syarat berikut:


1. Niatnya betul.


2. Perkara yang hendak dilakukan tidak melanggar syariat


3. Pelaksanaan mengikuti syariat.


4. Hasilnya tidak digunakan untuk hal yang melanggar syariat.


5. Tidak meninggalkan ibadah asas dalam ajaran Islam (Shalat,


Puasa, Zakat).






Tegasnya, sesuatu perkara atau pekerjaan yang kita laksanakan akan


jadi amalan akhirat (diberi pahala) bila memenuhi lima syarat tadi.


Jika sebaliknya, jadilah amalan itu sebagai amalan dunia. Ertinya


tidak mendapat keredhaan ALLAH SWT (ia tidak dapat pahala). Bahkan


adakalanya amalan tersebut boleh membawa kepada dosa.






Sekarang kita lihat bagaimana kegiatan kuliah yang kita jalani boleh

menjadi sebuah ibadah kepada ALLAH dan menjadi amalan akhirat.


1. Niatnya betul


Niat yang benar di dalam menuntut ilmu adalah untuk merasakan


kebesaran Tuhan. Boleh juga berniat untuk melepaskan diri dari


kebodohan atau menuntut ilmu fardhu kifayah sehingga dapat


menyelesaikan masalah umat Islam dalam bidang ekonomi, sains dan


teknologi, dan seni budaya. Jangan belajar karena menginginkan gaji,


nama atau pangkat, untuk bermegah-megah dan ingin masyhur. Ketika


diniatkan besok kalau lulus bisa kerja di perusahaan multi nasional


dan boleh dapat gaji, maka kuliah selama 4 tahun (kalau lancar) hanya


akan jadi amalan dunia dan tidak akan berarti apa-apa di akhirat.






2. Ilmu yang dipelajari mesti sah mengikut syariat dan tidak


melanggar syariat.


Contohnya: ilmu usuluddin, fiqih, kedoktoran, engineering,


 dan lain-lain. Jangan belajar ilmu yang haram seperti


ilmu sihir.






3. Pelaksanaannya mengikuti syariat Islam.


Umpamanya tidak bergaul bebas lelaki perempuan, tidak membuka aurat.






4. Hasil dari belajar tadi, ilmunya digunakan untuk manfaat


diri dan masyarakat.


Masyarakat jadi cerdik dan tidak bodoh dengan adanya mereka. Baik


dengan lahirnya pakar-pakar dalam Ilmu Islam atau ilmu kemahiran


seperti engineer, jururawat, doktor, guru,  dan berbagai


bidang lainnya. Dengan demikian, semua ini dapat membantu


membangun syiar Islam di semua aspek kehidupan dan Islam akan jadi


mulia dengan adanya ahli-ahli ilmu yang bertanggung jawab.






5. Dalam belajar tadi, jangan sampai meninggalkan ibadah-ibadah


yang asas seperti mempelajari ilmu fardhu ain, shalat, dan puasa.


Terkadang, karena sibuk belajar dalam kuliah atau mengerjakan tugas,


shalat kita lalaikan atau dilaksanakan di akhir waktu. Jika demikian


adanya, walaupun 4 syarat terdahulu sudah dapat dilaksanakan tetapi


ketika syarat terakhir ini diabaikan maka belajar kita hanya akan


jadi amalan dunia saja.







Foto: khateeb88

Begitu juga untuk dunia kerja, berniaga, dan apapun pekerjaan kita;


selama 5 syarat tadi terpenuhi, Insya Allah apapun yang kita lakukan


akan menjadi amalan akhirat.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Tetamu VIP

Blog Widget by LinkWithin